Website Resmi Dinas Kesehatan Pematangsiantar



Berita

DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN TUBERKULOSIS

Admin Dinkes 29 Agu 2024, 22:43:49 WIB
DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN TUBERKULOSIS

Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dan studi kohor penyakit tidak menular (PTM) 2011- 2021, hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan salah satu faktor risiko tertinggi penyebab kematian dengan persentase 10,2%. Data juga menunjukkan bahwa 59,1% penyebab disabilitas (melihat, mendengar, berjalan)  adalah Penyakit Tidak Menular, diantaranya hipertensi (22,2%).

 Perilaku dan gaya hidup masyarakat yang dapat meningkatkan Penyakit Tidak Menular adalah merokok, kurangnya aktivitas fisik, pola konsumsi yang kurang baik seperti makan sayur dan buah.

 Sedangkan untuk Penyakit Menular, WHO menempatkan Tuberkulosis menjadi penyakit yang berada di peringkat (pertama) sebagai penyakit menular paling mematikan di tingkat internasional, dan berdasarkan data Global TB Report tahun 2023 Indonesia menempati peringkat II (kedua) setelah India dengan estimasi kasus sebanyak 1.060.000 kasus.


 Dengan latar belakang data tersebut, maka Pemerintah Kota Pematangsiantar bekerjasama dengan Tanoto Foundation dan Asian Agri melaksanakan upaya penurunan angka penyakit tidak menular dan penyakit menular melalui Pelaksanaan Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) meliputi : deteksi dini kesehatan jiwa, pengukuran berat badan/tinggi badan/lingkar perut/tekanan darah, wawancara penyakit tidak menular pada diri dan keluarga, pemeriksaan kadar gula darah, edukasi kesehatan dan Tuberkulosis. 

Kegiatan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Tuberkulosis di Kota Pematangsiantar dilaksanakan pada hari  Kamis 29 Agustus 2024 bertempat di Lapangan Haji Adam Malik.

 Kegiatan ini juga sebagai bagian dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Tujuan dari gerakan masyarakat hidup sehat adalah untuk menurunkan faktor risiko utama penyakit menular, penyakit tidak menular, angka kematian ibu, angka kematian bayi dan stunting, baik yang disebabkan oleh faktor biologis, perilaku, maupun lingkungan.

Walikota Pematangsiantar, dr Susanti Dewayani, SpA membuka kegiatan ini dan dalam sambutannya beliau menerangkan bahwa Pemko Pematangsiantar selama ini telah mengupayakan kesehatan untuk seluruh masyarakat Kota Pematangsiantar. Hal ini dibuktikan dengan telah terdaftarnya 98,8% masyarakat Kota Pematangsiantar sebagai peserta JKN dan meraih Universal Health Coverage (UHC).

"Sehingga hanya dengan menunjukkan KTP, sudah bisa berobat gratis  dari BPJS, yang Insya Allah di tahun 2024 kepesertaan JKN 100% dapat tercapai," ujarnya.

 Salah satu kunci keberhasilan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ini adalah unsur kolaborasi dan kepedulian seluruh komponen masyarakat. Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor dan diisi dengan berbagai kegiatan atau program. Kolaborasi dan sinergi antar komponen masyarakat merupakan hal yang sangat menentukan atas keberhasilan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kota Pematangsiantar.

 

'Saya berharap agar kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih mudah diakses untuk mencapai masyarakat Pematangsiantar yang sehat, sejahtera dan berkualitas.'' tukas dr. Susanti.

Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, drg. Irma Suryani, MKM menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi kepada Tanoto Foundation (diwakili oleh Bapak Felly Ardan selaku Project Management Coordinator) dan kepada Asian Agri (Herman Sembiring selaku Regional Head Sumatera Utara) yang telah berkontribusi dalam kegiatan tersebut.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Bidang Pemerintahan Dra. Happy Oikumenis Daely, sejumlah pimpinan OPD, Camat, dan Kepala Puskesmas se-Kota Pematangsiantar. 


Semoga kegiatan ini dapat dilanjutkan secara berkala untuk lebih memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.






Komentar

Tuliskan Komentar Anda!